Selasa, 20 Januari 2015

Inilah Kisah Kami, Tuhan


"Aku percayakepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus anakNya yang tunggal Tuhan kita"

Ucap seorang pria di sudut sepi sebuah gereja yang kudus. Seluruh orang beribadah dengan khusu.

"Bismillahirahmannirahim. Alhamdulillahirabbi alamin"

Lembut suara wanita itu mengalun, menambah suasana hikmat di masjid kala itu.

"Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam Kerajaan Maut.”

Lanjut pria itu dengan mata tertutup, dia begitu menikmati persekutuannya dengan Tuhan yang mendengar seruan pengakuan iman rasuli dari bibirnya.

"Arrahman nirrahim. Malikiyau middin"

Bibir wanita itu masih saja mengamit haru, dia membayangkan bahwa
Tuhan sedang menatap wajahnya yang begitu cantik seusai dibasuh oleh air wudhu.

"Pada hari yang ketiga, bangkit pula dan diantara orang mati.  Naik ke sorga, duduk di sebelah kanan  Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Dan dari sana ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.”

Perlahan-lahan pria itu semakin tenggelam dalam suasana kudus dan menyejukkan yang membuat tubuhnya seakan-akan dipeluk seseorang, begitu hangat.

"Iyya kana'budu waiyya kanas ta'in. Ikhdinassiratal mustaqim."

Wanita itu mengarahkan hatinya bulat-bulat pada  Tuhan. Tuhan semakin tersenyum dengan lebar, menatap kecintaanNya semakin mencintaiNya dan menyadari keberadaanNya yang nyata.

"Aku percaya kepada  Roh Kudus. Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus. Pengampunan dosa. Kebangkitan daging. Dan hidup yang kekal."

Hatinya bergetar, bibirnya berhenti berkata-kata, pria itu merasakan kehadiran Tuhan begitu dekat, pria itu merasakan Tuhan sedang berada di sampingnya, sedang memeluknya.

"Siratallazi na an'am ta alaihim. Ghairil maghdu bialaihim. Waladdolin, Amin.”

Wanita itu menengadahkan kepalanya, hatinya bergetar dengan hebat, kembali dia rasakan kehadiran Tuhan di dekatnya, begitu lekat.

Pria itu menduduki bangkunya, sambil kembali menatap liturgi ibadah, hatinya mendesah, "lindungi kekasihku yang sedang berada di masjid kali ini, Tuhan.  Percayalah, dia juga mencintaiMu, dia hanya menyebut namaMu dengan sebutan yang berbeda.”

Seusai itu, ia mengucap surat  Al Ikhlas, hatinya bergetar, doa lirih terdengar dari hatinya, "Tuhan, kekasihku sedang beribadah di Gereja. Kau tahu? Dia juga mencintaiMu, sama seperti aku, meskipun tempat ibadahnya berbeda dengan tempat ibadahku."

Sang pria melanjutkan ibadahnya, memuji Tuhan dengan hati tulusnya.  Sang wanita bersujud menyembah, memuja Tuhan dengan dengan hatinya yang seluas samudera. Dalam hati, mereka mengamit resah, "Apa Tuhan melihat kisah kita?



created by @dwitasaridwita

Rabu, 14 Januari 2015

CATATAN HATI


Tahukah kamu?
Hari-hari yang aku lalui, aku melalui hari dengan banyak luka dan kecewa. Banyak jalanan terjal, onak dan berliku. Teriakan tangisan bukan lagi hal yang biasa bagiku, tapi aku menangis dalam diam dan kesendirian. Dan aku melihat kamu begitu bahagia dengan duniamu, seolah-olah aku tidak pernah ada dalam pikiranmu. Aku disini melalui hari dengan perasaan sepi, perasaan diabaikan, sakit rasanya…

Tahukah kamu?
Aku mungkin bisa saja membagi semua cerita pedihku dan perasaan sepiku pada setiap pria yang menginginkanku. Bahkan mereka dengan sukarela memberikan hatinya dan menawarkan dirinya untuk bisa masuk dalam kehidupanku dengan memberikan segala kenyaman dan ketentraman buatku. Tapi aku tak tahu, mengapa hatiku tetap selalu tertuju padamu, walaupun aku sadar kamu tidak pernah peduli dengan semua kesakitan hidup yang ku alami. Terkadang aku berpikir, mengapa aku tetap mengharapkanmu dan peduli padamu sedangkan kamu tak pernah mengharapkanku dan tak pernah peduli padaku? Kadang aku tak sadar, dibelakangku ada orang yang peduli padaku, daripada orang yang aku pedulikan.

Bukan uangmu yang ku inginkan, tapi rasa pedulimu yang aku inginkan. Tapi mengapa aku hanya mendapatkan itu semua dari pria lain?? Pria lain yang melebihi segala-galanya darimu, perhatian, kepedulian, wajah dan materi. Tapi aku tetap terlalu bodoh, bodoh karena masih terus mengharapkanmu dan menanti dirimu.

Tahukah kamu?
Tangisanku dikala sepi? Menangis sendirian tanpa ada kamu yang mau memberikan bahumu untuk tempatku menangis dan meluahkan perasaanku.
Kadang aku merasa hidup ini seperti tak adil, tak adil karena membiarkanku terus meneteskan airmata. Begitu murahkah airmataku? Sehingga setiap orang yang kutemui begitu mudahnya membiarkan airmataku mengalir.

Tahukah kamu?
Saat ini aku tidak tahu, apakah aku harus membencimu atau harus tetap mencintaimu?
Aku ingin membencimu, tapi aku tidak bisa. Aku juga ingin tetap mencintaimu, tapi aku juga membencimu. Benci karena kamu tak pernah mengerti apa yang aku rasakan. Benci karena orang lain yang tak pernah aku cintai tapi lebih peka dan peduli pada perasaan terlukaku.
Kenapa setiap aku merasa sepi dan terluka, justru pria lain yang selalu menanyakan keadaanku?? Yang selalu peka dan seperti punya ikatan batin antara aku dengannya, ketika hatiku sedang membutuhkan seseorang untuk tempatku meluahkan perasaan terlukaku, dia selalu hadir tiba-tiba dan menanyakan keadaanku. Kenapa kamu tidak seperti dia??? Apakah ini merupakan kunci jawaban bahwa aku tidak lagi harus menunggumu???

Tahukah kamu?
Hatiku semakin hancur dan kecewa ketika aku melihatmu sepertinya bahagia dengan kehidupanmu. Bukan karena aku tak bahagia melihatmu bahagia, tapi aku hanya kecewa menerima semua kenyataan dan menyadari ternyata kamu memang benar-benar tidak pernah menginginkanku, dan benar-benar tidak peduli dengan keadaanku.
Kenapa kamu tidak paham makna dibalik senyumanku? Mengapa orang lain yang paham makna dibalik senyumanku?
Ternyata hadirmu hanya memberikan luka buatku…



REFERENSI

Nama : Julia Kartika
NPM  : 14213716
Kelas  : 2EA03



Selasa, 13 Januari 2015

MENGAIS MASA LALU


Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-banyang yang kau burat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan yang merusak kebahagiaan

Dalam kenangan kau seret aku perlahan
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan
Hingga aku sadar
Bahwa aku sedang dipermainkan

Inikah caramu menyakitiku?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?

Apa dengan melihat tangisku itu berarti bahagia buatmu?
Apa dengan menorehkan luka dihatiku berarti kemenangan bagimu?

Siapa aku dimatamu?
Hingga begitu sulit kau lepaskan aku dari jeratanmu

Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?

Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
Kapan kau ajari aku kebebasan?
Ajari aku caranya melupakan
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan

Nyatanya derai air mataku hanya di sebabkan olehmu

Ajari aku caranya melukapakan
Sehingga aku lupa caranya menangis
Sehingga aku lupa caranya meratap
Karena aku selalu kenal air mata

Aku hanya ingin tertawa
Sehingga hati aku mati rasa akan luka



created by @dwitasaridwita ( soundcloud.com/dwitasari )

Nama : Julia Kartika
NPM  : 14213716

Kelas  : 2EA03

CINTA PADA SEBUAH MIMPI

Karamnya cinta ini
Tenggelamkanku
Di duka yang terdalam
Hampa hati terasa
Kau tinggalkanku
Meski ku tak rela

Andre masih termenung dengan beribu pikiran yang tidak menentu. Galau menghinggapinya. Ia menyadari benar kenapa ini terjadi dan menimpa dirinya. Ia tidak tau kenapa sampai terjadi cinta yang seperti ini. Cinta yang sudah lama menghinggapinya kini kandas. Benar kata orang bahwa terkadang, kita tak akan pernah bisa merasakan indahnya dicintai dengan tulus, jika kita tak pernah disakiti. Palagi saat Naff mengalunkan lagunya yang begitu mengena di hati.
Hingga saat ini pun Andre tidak tau harus bagaimana lagi. Begitu indah sekaligus begitu menyakitkan. Tidak  pernah diduga sebelumnya. Hatinya telah terbagi dua.
            “Tiara,” Andre berguman sambil memandangi foto Tiara. “Apakah pantas aku mendampingimu? Kemana perginya kamu, Tiara? Tidak sudikah kau temui lagi sosok Andre seperti yang dulu, seperti pertama kali kita bersendau gurau, melepas tawa kita masing-masing?” Andre terus memandangi foto Tiara. Foto saat Tiara begitu manjanya sambil memegang batang Flamboyan minta difoto lewat kamera handphone Andre. Ah, begitu cantik. Andre tersenyum. Ya, lebih baik tersenyum karena kadang seseorang lebih memilih tersenyum hanya karena tak ingin menjelaskan mengapa ia bersedih.
Memang sudah terlalu lama Tiara mengisi kehidupan Andre. Mengisi hari-hari dimana Andre merasa kosong pada saat itu mungkin hingga saat ini. Tapi mengapa disaat seperti ini disaat Andre mulai mengenal sosok cewek yang begitu super justru malah Retna muncul ? Ah memang sulit untuk mengucapkan selamat tinggal pada seseorang yang kita cintai, tapi lebih sulit lagi ketika kenangan bersamanya tak mau hilang begitu saja.
            “Retna, bersediakah kamu menggantikan Tiara?” batin Andre tiba-tiba terusik oleh bayang-bayang Retna di benaknya. Terus bergejolak. Bertanya-tanya. Mencari tau kemana hatinya kini ingin berlabuh. “Mengapa begitu sulit menghilangkan jejakmu Tiara. Malah semakin melekat disaat Retna hadir untuk mengisi kekosongan hatiku”
            Lamunan Andre buyar ketika handphonenya berbunyi. Ada panggilan masuk. Dilihatnya darimana panggilan masuk itu.
            “Retna..” Andre cepat-cepat menjawab panggilan dari seberang sana. “Hallo, ada apa Retna?”
            “Ndre, kamu ada dimana?”
            “Di rumah. Ada apa Ret?” suara Andre menyelidik
            “Boleh aku meminta sesuatu padamu, Ndre?” pinta Retna dari seberang sana.
            “Apa itu?” jawab Andre sedikit penasaran
            “Temani aku ke Toko Buku ya? Harus mau, Ndre. Soalnya aku harus mendapatkan sebuah buku yang begitu penting banget”
            “Kok maksa sih…?” aku mencoba mengelak
            “Iya harus maksa. Pokoknya aku jemput sebentar lagi. Kamu siap-siap ya Ndre. Pokoknya mau ga mau harus mau. Oke sebentar lagi kujemput…”
            “Ta…tapi Ret….”
            Sudah terputus hubungan telponnya. Tinggal Andre yang kelabakan harus berbenah diri cepat-cepat. Soalnya Andre baru bangun tidur. “Ayo tersenyumlah, Ndre dalam mengawali hari, karena itu menandakan bahwa kamu siap menghadapi hari dengan penuh semangat!” begitu batin Andre menghibur diri di depan cermin.
            Mereka berjalan bergandengan. Sepanjang perjalanan jemari Retna tak lepas begitu erat menggenggam tangan Andre. Tiba-tiba darah Andre berdesir hebat. Mengalir ke segala penjuru hingga sampai ke otaknya. Mulai panas. Matanya mulai sedikit berkunang-kunang. Lamunannya menerawang jauh hingga Retna mencubit pipinya. Andre tersadar…
            “Auwww…sakit Ret…!”
            “Digandeng cewek cantik malah melamun, bukannya malah senang. Tuh semua cowok pada mencuri pandang kearah aku. Kamu gak cemburu?” Retna begitu percaya diri berada di samping Andre.
            “Maaf, Ret. Aku terlalu bahagia berjalan bergandengan bersama kamu” kata Andre membesarkan hati Retna.
            “Sungguh?”
            “Iya, sungguh. Makanya tadi aku melamun”
            “Hmm….aku tersanjung, Ndre. Aku nyaman berada di samping kamu, Ndre” disandarkannya kepala Retna di lengan Andre. Retna tersenyum. Ada gurat bahagia di wajah Retna. Gambaran cinta telah meronai wajah Retna. Dan semakin eratlah pegangan tangan Retna ke lengan Andre.
            “Andre…” tiba-tiba suara Retna menyapa Andre.
            “Iya, ada apa Retna?” Andre memandangi wajah Retna. Wajah yang begitu cantik, polos terpancar binar cinta. Ah, Retna apakah benar kamu pengganti cintaku yang hilang? Apakah benar kamu cewek super pengganti Tiara?
            “Apakah cintaku gak bertepuk sebelah tangan?” pertanyaan Retna langsung ke lubuk hati Andre yang paling dalam.
            “Apakah kamu merasa bertepuk sebelah tangan?” Andre malah balik bertanya. Retna balas memandang wajah Andre. Mencari tau mungkin ada jawaban yang membahagiakan hati Retna.
            Andre tersenyum. Dibelainya rambut Retna dengan penuh kasih sayang. Diusapnya air mata yang akan menetes dari sudut mata Retna.
            “Dicintai dan disayangi kamu adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan padaku” Andre memberanikan diri untuk mengucapkannya.
            “Dalam hati aku menanti, kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta” jawab Retna dengan mata berkaca-kaca bahagia.
            Andre terbuai dalam dekapan cinta Retna. Melupakan segala kekusutan hati yang selama ini terbelenggu oleh cinta Tiara. Tiara yang entah kemana perginya. Membawa separuh hati Andre. Separuh hidup Andre. Separuh aku. Kata Noah dalam lagunya. Padahal Andre masih tidak percaya kalau ia kini menjadi kekasih Retna. Retna dalam penilaian Andre kini adalah cewek super yang telah begitu hebatnya menggeser bayang-bayang Tiara. Menepis angan-angan bersama Tiara. Retnalah yang kini mengisi cerita-cerita di dalam kehidupan Andre. Bait demi bait iramanya begitu indah disenandungkan oleh hati. Ah, ini benar-benar sebuah cerita cinta. Sebuah romansa yang bisa membuat Andre melupakan Tiara.
           
            Pagi itu, Andre dikejutkan oleh suara panggilan dari Handphonenya. Andre cepat-cepat membukanya. Dari siapakah gerangan. Dilihatnya panggilan masuk di handphonenya.
            “Tiara…” Andre setengah terpekik. Jantungnya lebih cepat lagi berdetak. Hampir tak terkontrol. Ia coba menguasai dirinya.
            “Halo….” Jawab Andre.
            “Halo! Ini Andre…?” suara dari seberang sana.
            “I..iyya….ini Ara….?” Suara Andre terbata.
            “Iya…Andre…kamu dimana?”
            “Di kamar, Ra. Kamu kemana aja, koq menghilang begitu aja?” Andre mulai memberanikan diri bertanya.
            “Andre…maukah kamu menjemput aku di Bandara?”
            “Iyyaa Tiara….jam berapa…?”
            “Sekarang….! pokoknya aku tunggu sampai kamu datang…!”
Sebenarnya pikiran Andre berkecamuk. Terlintas wajah Retna manakala Andre menyetujui pertemuannya dengan Tiara. Ada rasa bersalah dalam diri Andre terhadap Retna. Sebuah pertemuan yang telah lama diimpikannya. Wajah yang telah lama menghilang tiba-tiba akan muncul kembali. Tiara, cewek super idam-idaman Andre. Cewek super yang telah pertama kali menggores hati Andre. Ah, benar-benar Andre ada dipersimpangan. Entah akan kemana hati Andre memilih jalan dipersimpangan itu.
           
            “Ara….!” Panggil Andre setelah lama mencari-cari Tiara di Bandara.
            “Andre….!” Balas Tiara.
            Mereka saling berpelukan. Erat. Seolah tidak mau lepas. Kerinduan yang lama terpendam kini terbayar lunas.
            “Ara, kamu semakin cantik” puji Andre setelah mereka duduk melepas lelah di lobby Bandara.
            “Kamu juga semakin ganteng, Ndre” balas Tiara.
            Kedua tangan mereka tak lepas saling genggam. Sepanjang pertemuan itu mereka lebih banyak diam. Lebih banyak hanya hati mereka yang saling bicara. Degup jantung mereka semakin cepat berpacu. Semakin menambah kegugupan mereka. Hanya saling bergenggaman tangan. Andre mencoba membelai rambut Tiara.
            “Ara, apakah kamu selalu memikirkan aku disaat kamu jauh dari aku?” Andre mencoba membuka pembicaraan.
            Tiara masih terdiam. Kemudian ia pandangi wajah Andre. Wajah yang pernah menghiasai kehidupannya. Begitu indah semaraki hidup Tiara kala itu.
            “Sampai saat inipun aku gak pernah melupakan kamu, Ndre”
            “Lalu kenapa kamu meninggalkan aku dan pergi begitu saja tanpa aku tau kemana perginya”
            Tiara tidak langsung menjawab. Ia tertunduk. Mengalihkan pandangannya dari wajah Andre. Banyak yang ingin ia ceritakan. Tapi rasanya berat untuk menceritakan hal ini kepada Andre.
            “Karena aku terlalu mencintaimu, Andre. Banyak mimpiku tentang kamu. Mimpi tentang cinta. Dan pada akhirnya sekarang aku baru merasa bahwa kamu adalah cintaku yang sejati” Dari lubuk hati Tiara, ia ungkapkan perasaan itu kepada Andre.
            Andre kini yang terdiam. Diam karena Andre merasakan beban yang begitu berat. Cinta yang terkadang selalu memberikan solusi yang sulit kita terima. Karena ketika jatuh cinta, jangan berjanji tak saling menyakiti, namun berjanjilah untuk tetap bertahan, meski salah satu tersakiti.
            “Ara, saat ini mungkin aku bukan lagi Andre yang seperti dulu. Bukan lagi Andre yang bisa memberikan kenyamanan, memberikan ketenangan dalam meraih mimpi-mimpi manismu” kata Andre memberanikan diri sambil memandangi wajah Tiara.
            “Tidak Andre. Kamu sempurna. Sempurna dalam hatiku. Dalam cintaku. Kamu yang telah menciptakan mimpi-mimpi manis tentang cinta dalam hidupku. Kamu yang telah banyak mengajarkan bagaimana cara meraih mimpi-mimpi”
“Berhentilah mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yang pantas untuk dicintai”
“Kamu sudah tidak mencintai aku lagi, ya Ndre?” dekapan Tiara makin erat di lengan Andre. Seolah tidak mau kehilangan. Andre kini semakin kacau. Kemudian ia coba menenangkan Tiara dengan membelai rambut Tiara. Mengusap air mata yang menetes di pipi Tiara.
“Bukan itu, Ara. Aku masih menyayangi kamu. Aku masih mencintaimu. Tapi aku tak bisa memilikimu”
Tiara bisa memahami arah pembicaraan Andre. Tiara melepaskan dekapan Andre. Mencoba tegar dan menghapus air matanya yang membasahi pipinya.
“Kalau boleh tau, siapa cewek yang telah berhasil menaklukkan hatimu, Ndre?” Tanya Tiara sambil mencoba tersenyum kepada Andre.
Andre memandangi wajah Tiara. Ia balas senyum Tiara. “Ara,  meski tak dicintai oleh seseorang yang kamu cinta, tak berarti kamu merasa tak berarti. Hargai dirimu dan temukan seseorang yang tahu itu”
Tiara merenungi kata-kata Andre. Tiara merasa Andre telah lebih dewasa kini. Andre benar-benar telah menjadi guru yang terbaik dalam hidup Tiara. Guru yang telah mengajarkan bagaimana caranya meraih mimpi-mimpi.
“Andre, jika kamu tulus mencintanya, jangan pernah hiasi matanya dengan air mata, telinganya dengan dusta, dan hatinya dengan luka” kata Tiara
“Ya, aku sangat mencintainya. Dialah Retna. Cewek super dalam kehidupanku. Aku tak bisa menghianatinya, Ara”
  Tiara mencoba tersenyum. Mencoba berbesar hati. Ia pandangi wajah Andre. ”Benar, Ndre karena orang yang pantas kamu tangisi tidak akan membuatmu menangis, dan orang yang membuatmu menangis tidak pantas kamu tangisi. Selama ini aku meninggalkan kamu karena aku ingin menguji diriku kira-kira siapa cinta sejatiku kelak.”.
            “Kamu pasti akan menemukan orang yang pantas mendampingimu”
            “Terima kasih, Andre. Aku pasti akan sulit melupakan kamu”
            “Cobalah, Ara. Karena satu pelajaran penting tentang patah hati adalah jika dia mampu menemukan cinta yang baru, begitu juga dirimu!”
            “Iya, Ndre. Sekali lagi terima kasih karena pernah mencintaiku. Salahku kenapa dulu aku tak mempedulikan mimpi-mimpimu. Sekarang aku akan pergi menjauh dari kehidupanmu”
            “Kemana?”
            “Aku akan kembali ke Australia melanjutkan studiku. Orang tuaku telah menaruh harapan pada diriku”
            “Selamat jalan, Tiara”.
            Tiara melepaskan dekapannya. Kemudian berjalan menjauhi Andre. Tak sanggup Tiara memandang wajah Andre karena telah basah oleh air mata. Entah bagaimana perasaan Tiara saat itu karena Andrepun hanya mampu berdiri. Diam sambil memandang tubuh Tiara yang semakin menjauh.
            “Selamat jalan Tiara, jangan terlalu lama menangisi yang telah pergi, karena mungkin nanti kamu akan bersyukur telah meninggalkan yang kamu tangisi saat ini” begitu doa Andre kepada Tiara.
Mungkin suatu saat nanti
Kau temukan bahagia meski tak bersamaku
Bila nanti kau tak kembali
Kenanglah aku sepanjang hidupmu…
(song by Naff: Kenanglah)


REFERENSI

Nama : Julia Kartika
NPM  : 14213716
Kelas  : 2EA03

K E M B A L I L A H

haruskah aku menyerah dan pasrah disaat aku ingin berjuang dan bertahan?
haruskah aku menyerah pada keadaan dan takdir Tuhan?
haruskan aku menyerah dan selalu mengorbankan hati dan perasaanku?

jika seperti itu, harus sampai kapan aku menyerah dan membiarkan semua cinta yang ku harapkan pergi menjauh dariku?
aku lelah mencari dan berlari, aku hanya ingin berjuang dan bertahan, saling menggenggam dan menguatkan.
melangkah beriringan hingga suatu keajaiban datang menghampiriku.

aku tau ini sulit, aku tau ini mustahil, tapi aku juga tau  bahwa hati ini tak dapat berpaling.
semua yang telah kita lewati bersama membuatku semakin sulit untuk melepasmu.
semua kebaikanmu membuatku semakin nyaman dan tak mau kehilangan.

tolong, tolong berjuanglah bersamaku seperti dulu.
melangkahlah bersamaku seperti dulu.
genggam dan kuatkanlah aku seperti dulu.

jangan tinggalkan aku seperti cara mereka meninggalkanku.
jangan abaikan aku seperti cara mereka mengabaikanku.
jangan sakiti aku seperti cara mereka menyakitiku.


jangan pernah samakan dirimu sama seperti mereka.
sejujurnya kau lebih baik dari mereka semua yang telah membuang dan mencampakkanku.

aku mohon kembalilah.
aku masih membutuhkanmu.
membutuhkanmu untuk menjadi penyemangat dalam hidupku dan menjalani hari-hariku.

bersamamu, aku bahagia.
tanpamu, aku menderita.



Nama : Julia Kartika
NPM  : 14213716
Kelas  : 2EA03

Selasa, 06 Januari 2015

CINTA BERBATAS PERBEDAAN


Maunya kita ini apa?
Memaksakan cinta walau kita berbeda?
Apakah tuhan marah melihat kisah kita?
Ku panggil dia dengan panggilan berbeda salahkan?
Ku cintai seseorang yang tempat ibadahnya berbeda denganku
Ku rindukan seseorang yang kitab sucinya tak sama dengan yang ku baca
Namun salahkah kita jika saling jatuh cinta?

Semua orang menilai kita salah, namun apakah ada yang salah jika kita hanya ingin saling mencintai.? semua orang menganggap hubungan ini tak akan berakhir bahagia. Lantas, Apa mereka tak melihat kita tertawa dan berbagi tangis bersama? selalu berjalan berdampingan tanpa pernah meninggalkan atau menyakiti? apakah mata mereka tak melihat kebersamaan dianatara kita? Sungguh, akupun tak lagi paham. Apakah cinta dan agama tak layak disatukan?
Aku dan kamu sudah mulai melangkah. . .
Entah.. kita pun tak tau  harus melangkah maju atau mundur? aku dan kamu hanya ingin terus berjalan dan tak pernah tau kapan harus berhenti dan mengucap janji untuk sehidup semati.
 Aku tau kamu pun ingin menangis  seperti aku. Melihat perbedaan yang jelas-jelas sudah terpampang begitu nyata.  Namun apakah perbedaan ini harus menjadi boomerang bagi jarak untuk memisahkan kita, yang saat ini sedang berjuang untuk dapat bersatu walaupun harus berbatas perbedaan? Iya perbedaan keyakinan, yang tak pernah kita harapkan atau bahkan kita impikan.
Semuanya terjadi tanpa rencana aku dengannya, semuanya mengalir. Dan membiarkan takdir berbicara pada kisah aku dengannya.
Aku percaya kelak Tuhan-mu dan Tuhan-Ku akan menunjukan yang terbaik untuk kisah kita. Tapi, maukah kau percaya bahwa selama ini yang aku dan kamu rasakan adalah cinta. Tentu cinta yang berbatas perbedaan keyakinan.

Dalam setiap percakapan panjangku dengan-Nya
Selalu kusebut kisah kita agar Tuhan merestui
Semua yang telah kita perjuangkan.





JODOH AKAN BERTEMU


Pertemuan kita dalah rencana Tuhan yang tak ku pahami
Aku takut menatap matamu
Karena di mata itu ada dunia yang sangat takut aku selami
Aku takut dengan cinta
Takut dengan segala ketidak pastian yang dihasilkan cinta

Kita sempat bersama
Lalu kuputuskan untuk mengakhiri semua dengan sementara

Aku coba untuk berbagi hati
Pada banyak orang yang bilang cinta mati
Namu, Tuhan menciptakan hati dan pikiaran yang hanya tertuju padamu?

Ini keputusanku
Jodoh akan bertemu setelah aku lelah mencari dan berlari

Ku percaya kaulah adalah sosok yang Tuhan ciptakan untukku
Jika memamng cinta tak harus memiliki
Biarkan aku bahagia dan merindukanmu dari sini

Satu hal yang selalu jadi keyakinanku
Jika Tuhan ingin kau jadi pendampingku
Maka kita akan kembali menyatu
Jodoh akan bertemu



created by @dwitasaridwita ( soundcloud.com/dwitasari )

Nama : Julia Kartika
NPM  : 14213716
Kelas  : 2EA03


K E P E R G I A N K U


Setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Cepat atau lambat pepatah ini akan terjadi pada siapapun
Termasuk aku

Iya, tentu ada air mata
Tentu saja ada semilir duka
Tapi aku percaya, semua ini akan terlewati
Dan kembali baik – baik saja

Aku juga manusia biasa
Punya rasa rindu yang menggebu

Aku rindu menjadi diriku sendiri
Aku yang utuh, aku yang ku kenali,  aku yang ku inginkan
Memang semua tak lagi sama
Tapi percayalah ini yang terbaik

Jangan ada benci apa lagi caci
Kita telah dewasa
Bukankah dewasa berarti siap melupakan juga merelakan?

Kita masih bisa bertemu
Dalam nyata atau dalam doa
Kita masih bisa saling membahagiakan
Dalam peluk, dalam tawa, semanis dulu

Ini bukan kepergian
Kita sama – sama ingin meraih tujuan

Tolong, tolong jangan anggap ini perpisahan
Hanya raga kita yang terpisah
Tapi hati ini masih saling bertautan
Tubuhku memang tak lagi di dekat kalian
Tapi izinkan aku menyelamatkan hati
Agar perbedaan ini tak jadi bumerang untuk saling menyakiti
Aku pergi, karena aku ingin menjadi yang ku ingini



created by @dwitasaridwita ( soundcloud.com/dwitasari )

Nama : Julia Kartika
NPM  : 14213716
Kelas  : 2EA03