PENGARUH
SITUASI
Tipe-tipe
Situasi Konsumen
a.
Konsumen Apatis
Jenis
tipe konsumen yang apatis adalah jenis orang yang tidak pernah membeli apapun,
dan mereka juga tidak perduli sebagus apa produk suatu perusahaan, seberapa
murahnya produk Anda. Karena pada dasarnya tipe pembeli ini mempunyai sifat
yang pesimis dan sinis.
b.
Konsumen Aktualisasi Diri
Konsumen
yang aktualisasi diri adalah kebalikan dari konsumen apatis, tipe ini
mengetahui dengan pasti apa yang mereka butuhkan, apa manfaatnya, berapa
harganya, apa yang mereka beli dan mereka segera akan mendapatkannya.
c.
Konsumen Analitis
Tipe
ini cenderung sangat detail terutama pada masalah angka, detail pada
spesifikasi dari produk yang Anda jual serta kualitas produk yang anda jual.
Dan biasanya tipe ini juga menekuni bidang usaha/pekerjaan dibidang akuntan,
insinyur, bankir atau apapun yang berkaitan dengan angka. Sebagai seorang
tenaga penjual maka saat Anda sedang menghadapi calon pembeli tipe analitis
maka yang perlu segera anda presentasikan adalah hal-hal yang bersifat spesifik
dari produk/jasa anda misalnya seperti : cara kerja produk/jasa, harganya,
manfaatnya, pelayanan sesudah pembelian serta kualitas nya, dll.
d.
Konsumen Penghubung
Tipe
konsumen penghubung cenderung tidak terlalu antusias. Dan arah komunikasi
dengan tipe ini harus sabar dan pelan-pelan dalam membangun hubungan. Tipe
pembeli ini sangat tergantung dan memperhatikan pandangan, pendapat orang lain
dalam penggambilan sebuah keputusan pembelian sebuah produk. Kadang-kadang
mereka sangat perlukan pendapat dan saran tentang produk yang akan mereka beli
baik itu dari pihak keluarga, kolega, teman. Sebagai seorang tenaga penjual
jika Anda sedang berhadapan dengan tipe pembeli penghubung maka tugas Anda
adalah segeralah menyakinkan mereka mengenai produk Anda dengan cara
menunjukkan siapa saja yang telah membeli dan memakai produk anda. Pembeli
penghubung biasanya berprofesi seperti guru, pengawai adminitrasi, dokter,
perawat.
e.
Konsumen Penyetir
Tipe
ini sangat fokus pada hasil, mereka akan "to the point" dan tanpa
basa-basi, mereka tidak suka membina hubungan dengan Anda, karena mereka hanya
perduli apa yang bisa produk/jasa Anda lakukan bagi mereka. Maka berfokuslah
pada saat presentasi dengan menampilkan keunggulan-keunggulan dari produk/jasa
yang akan anda pasarkan. Mereka biasanya berprofesi sebagai seorang manajer,
eksekutif, kepala cabang.
f.
Konsumen
Yang Senang Bersosialisasi
Tipe
konsumen ini sangat ramah, cepat akrab, mudah bergaul dan anda tidak akan
menemukan kesulitan buat membangun hubungan dengan mereka. Tipe konsumen ini
sangat cepat setuju dengan Anda tanpa memperhatikan apa kelebihan dari
produk/jasa Anda, namun bisa saja sesudah beberapa hari sebelum/sesudah
pembelian maka mereka bisa saja sudah lupa semuanya mengenai topic pembahasan
dengan Anda. Konsumen Impulsif
Tipe
konsumen ini bisa dikatakan sangat terdorong emosional dalam memiliki sesuatu,
misalnya jika ada peluncuran produk/jasa baru seperti mobil, jam tangan, hp,
baju maka merekalah yang merupakan orang pertama yang selalu siap buat
mencobanya.
g.
Konsumen Informatif
Tipe
konsumen ini sangat seleksi sekali terhadap produk/jasa yang akan mereka beli.
Biasanya tipe ini akan mencari tahu mengenai produk/jasa yang akan mereka beli
melalui sejumlah informasi seperti internet, nanya pada pakarnya, nanya kepada
teman/ kerabat yang sudah pernah menggunakannya. Jika Anda sedang berhadapan
dengan tipe informatif maka tugas Anda adalah lakukan presentasi secara
profesional, jelas, singkat. Biasanya tipe informatif ini rasa loyalitasnya
sangat tinggi sekali dan mereka akan beli dari Anda serta bersedia
rekomendasikan produk/jasa Anda. Tapi jangan sampai mereka sempat kecewa karena
barang/jasa yang telah anda pasarkan akan minus nilainya di mata konsumen lain.
h.
Konsumen Loyalitas Tinggi
Tipe
konsumen ini sangat loyal terhadap suatu produk dan tidak akan berpindah
kepada produk lain. Dan tipe ini dapat
dikatakan tertutup, karena mereka seakan menutup mulutnya dan cenderung tidak
bicara tentang pengalaman konsumsinya terhadap suatu produk, baik ataupun
buruk.
i.
Konsumen Assasin (virus negatif)
Tipe
konsumen ini bisa dibilang mengalami kekecewaan terhadap suatu produk dan merasa tidak puas akan pelayanan
yang diberikan. Ini terjadi karena produsen yang gagal memenuhi permintaan
konsumen dalam sebuah industri. Dan Tipe ini juga dapat merusak merek (label)
serta citra suatu produk dengan membeberkan produknya kepada konsumen yang
lainnya.
Interaksi
Individu Dengan Situasi
Situasi konsumen meningkat bila selang waktu sejak saat makan mereka
bertambah. Muncul untuk konsumen yang kelebihan berat. Dengan demikian,
pengaruh situasi dari waktu sejak saat
makan mereka
yang terkhir bergantung
kepada jenis konsumen. Ide bahwa konsumen tidak homogen dalam respons mereka
terhadap factor situasi memilki implikasi penting untuk pemasangan pasar.
Karena konsumen yang berbeda mungkin mencari mafaat produk yang berbeda, yang
dapat berubah melintasi situasi pemakaian yang berbeda.
Memahami serta menganalisis pengaruh situasi dalam proses pembelian barang
, banyak dan konsumen yang di pengaruhi oleh variasi dari situasi lain yang
sesuai dengan keadaan mereka saat itu.
Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan
pembelian konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukkan bahwa
situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena
situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan
pembelian konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup believer ternyata
juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya misalnya celana jeans sehingga gaya
hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi
pembelian dan gaya hidup terhadap mode bagi konsumen dengan gaya hidup believer
ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan
pengaruhnya sebesar 68%.
Pengaruh
Situasi tak Terduga
Bagaimana seseorang mengerti akan potensi dari pengaruh situasi yang tak
terduga yang dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud
pembelian , yang tadinya dia tidak mau embeli barang tapi karena suatu
hal jadi membeli barang tersebut .
Pemasar kadang bertanya kepada konsumen tearget mengenai maksud pembelian
mereka untuk meramalkan permintaan produk pada masa dating. Walaupun maksud
pembelian dapat bersifat prediktif mengenai perilaku masa dating, satu ancaman
besar terhadap daya persfektif mereka adalah gangguan yang disebabkan oleh pengaruh
situasi yang tak terduga. Sebagai contoh. Seorang konsumen mungkinsepenuhnya
mengantisipasikan pembelian merek kripik kentang tertentu
selama
kunjungan
yang
berikutnya ketoko makanan.
Namun, maksud pembelian ini mungkin tidak terpenuhi bila produk tersebut
habis atau bila ada merek lain dengan kualitassama dijual disana. Sebaliknya,
seorang konsumen mungkin tidak berminat untuk membeli berikunya mungkin terjadi
karena semacam kejadian yang tidak diantisipasikan ( misalnya, orang yang bukan
peminum kopi membeli kopi untuk orang tuanya yang suka minum kopi ).
Dari persfektif pemasaran, pokok penting disini secara sederhana bahwa
orang harus mengenali potensi pengaruh situasi yang tak terduga yang dapat
merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian. Walaupun
kerap diharpkan bahwa efek seperti ini akan cenderung diseimbangkan ( yaitu,
jumlah pelanggan yang hilang karena pengaruh situasi yang tak terduga akan
diimbangi oleh jumlah yang didapat kerena alasan yang sama ), kenyataannya
mungkin tidak demikian.
Referensi